Bingung,,
Entahlah,,
Hahaha..
Okelah kalo begitu, cerita tentang lebaran kemarin aja,,
*Hah what?? Jaman kapan?? Lebaran bulan apa, sekarang tanggal berapa,, =.=” *
Whatever. Yang penting CERITA. Let’s go..
Tiap keluarga pasti punya cara berbeda untuk ber-halal bihalal. Sama juga kayak keluargaku. Dalam kontens ini, kami termasuk dalam perkumpulan K3TA. Waduh, bukan perkumpulan pencak silat atau arisan ibu-ibu PKK kok, K3TA itu singkatan dari “Kerukunan Keluarga Kalimantan TulungAgung”. Bingung? Hehehe, sengaja. Intinya, diriku ini termasuk orang kalimantan, banjarmasin tepatnya, walau lahir dan hidup di Jawa. Mungkin kalo disekitar daerah sahabat lebih dikenal dengan sebutan “orang banjar”, kalo nggak gitu, rata-rata tempat tinggalnya disebut “kampung dalem” atau “kampung banjaran”.
Lanjut cerita, halal bihalal versi K3TA itu semacam konvoi-nya sebuah partai, udah naek sepeda motor semua, nggak pake helm pula. Tapi ini sudah tradisi, jadi nggak bakal ada polisi yang kasi tilang. Enak kan? Untuk jumlah peserta, yang kesemuanya laki-laki, mungkin mencapai 500 orang kalo mereka pada bawa anak, hehehe..
Kegiatannya adalah bersalam-salaman dan bermaaf-maafan dengan mengunjungi 382 rumah (pada tahun ini) yang sudah di-list sebelumnya. Halal bihalal dibagi menjadi 2 gelombang, gelombang pertama, 256 rumah, dilaksanakan pada hari raya pertama, dan gelombang kedua, 126 rumah, dilaksanakan pada hari raya kedua.
My sweet home kebagian jatah di gelombang kedua. Haduh, alamat, pasti pesertanya nggak sebanyak di hari pertama, mana nama papa ada di urutan ke 113 lagi, tepat setelah ba’da ashar, otomatis lebih sedikit lagi yang bakal datang ke rumah. Dan yang paling parah, hujan badaipun ikutan nyelonong, alhasil, adakah yang datang?
Tapi, aku sama sekali nggak merasa kecewa (kata papa yang datang cuma sekitar 100 orang) setelah melihat kesungguhan dan semangat mereka yang membara untuk tetap meneruskan ber-hahal bihalal ria walau dalam keadaan basah kuyup sekujur tubuh, dan membuat ruang tamu banjir mendadak karena tetesan air dari baju mereka. Aku yang ngintip mereka pada nyemil-nyemil kue plus sruput-sruput kopi buatanku dari ruang keluarga merasa bener-bener terharu ngeliatnya.
*MENANGIS SEMALAM..* T.T
Papa dan beloved brother-pun nggak kalah so sweet, setelah semua tamu habis, mereka juga ikutan lanjut bertandang ke rumah-rumah selanjutnya. Pulang-pulang, tangan papa kaku, sekujur badan beloved brother dingin semua, kasiannya.. =’(
Salut lah sama semuanya, semoga kerukunan ini tetap terjaga sampai kapanpun jua, hehehe,,, ^^
Bla Bla Bla... � Lebaran-ku...