Rabu, 07 April 2010
My Best Friend Ever,,,
John dan Andy adalah dua orang sahabat baik. Sejak kecil mereka selalu bermain, bersekolah, melakukan kenakalan, dan hampir segala sesuatu dilakukan secara bersama.
Pada saat mereka menginjak usia remaja, pecahlah perang dunia ke-2. Para pemuda yang tangguh diwajibkan untuk mengikuti wajib militer membela negaranya, tidak terkecuali John dan Andy. Mereka mendapat pangkat letnan dua dan ditugaskan di garis depan medan perang.
Pada suatu pagi berkabut, seluruh pasukan hendak melakukan serangan mendadak menuju tempat musuh yang dipimpin oleh kapten mereka. Saat mereka mengendap-endap, mentari pagi bersinar dengan cerahnya dan menghapus kabut yang menyelubungi mereka. Kontan musuh yang melihat segera menembak seluruh pasukan dengan membabi-buta. Maka lari tunggang-langganglah mereka semua termasuk John dan Andy.
Sesampainya mereka semua dimarkas, ternyata John tidak ada, maka dengan segera Andy meminta ijin pada kaptennya untuk kembali ke wilayah musuh mencari John. Namun sang kapten menolak sambil berkata, "Untuk apa kau kembali lagi kesana, mungkin dia sudah mati dan kaupun bakal tertembak musuh." Namun Andy tidak menghiraukan perintah tersebut dan tetap kembali mencari John.
Selang setengah jam kemudian Andy kembali dengan berlumuran darah sendirian. Sang kapten-pun marah besar, "Apa kubilang, John tidak kembali, dan kaupun tertembak. Sungguh sia-sia," kata sang kapten. "Tidak sia-sia, karena aku mendengar kata-kata terakhirnya sebelum dia pergi," kata Andy. "Omong kosong," kata sang kapten sambil berlalu. Namun karena rasa ingin tahu sang kapten, maka dia kembali ke tempat Andy dan bertanya, "Memangnya apa yang dia katakan, sampai kau rela mempertaruhkan nyawamu?". "Saya tahu kau pasti akan kembali mencariku," itulah kata-kata terakhirnya, dan dia mengatakannya sambil tersenyum puas."
**********************************************************************************
Mencari sahabat sejati memang tidak mudah, karena kita tidak akan pernah bisa menebak isi hati dan pikiran orang lain. Bahkan, seorang ibu pun tidak bisa mengetahui apa yang ada dalam pikiran anaknya walaupun beliau yang melahirkan tubuh anaknya.
Teman, begitu mudah untuk dicari, namun hal itu tidaklah kekal. Mereka akan bersama kita saat ada kepentingan dan disaat sedang ada kegembiraan. Namun disaat duka menaungi, mereka satu per satu akan pergi. Disinilah kita bisa mengetahui siapa sahabat sejati yang sebenarnya.
Namun sahabat janganlah diuji, karena dia telah memberi tempat khusus di hatinya untuk kita. Karena saat diuji, kemungkinan kita akan kehilangan tempat tersebut. Biarlah seleksi alam yang menentukan siapa sahabat sejati untuk kita. Saat kita sedang jatuh, dia akan tetap bersama kita, saat dia sedang kesulitan, kita akan menolongnya tanpa pamrih. Bila kita telah menemukannya, kita harus menjaga berlian tersebut baik-baik, karena mungkin tidak akan ada berlian lainnya.
From Ueki's note.
Dikutip dengan perubahan oleh Noviana Hanny R.
Pada saat mereka menginjak usia remaja, pecahlah perang dunia ke-2. Para pemuda yang tangguh diwajibkan untuk mengikuti wajib militer membela negaranya, tidak terkecuali John dan Andy. Mereka mendapat pangkat letnan dua dan ditugaskan di garis depan medan perang.
Pada suatu pagi berkabut, seluruh pasukan hendak melakukan serangan mendadak menuju tempat musuh yang dipimpin oleh kapten mereka. Saat mereka mengendap-endap, mentari pagi bersinar dengan cerahnya dan menghapus kabut yang menyelubungi mereka. Kontan musuh yang melihat segera menembak seluruh pasukan dengan membabi-buta. Maka lari tunggang-langganglah mereka semua termasuk John dan Andy.
Sesampainya mereka semua dimarkas, ternyata John tidak ada, maka dengan segera Andy meminta ijin pada kaptennya untuk kembali ke wilayah musuh mencari John. Namun sang kapten menolak sambil berkata, "Untuk apa kau kembali lagi kesana, mungkin dia sudah mati dan kaupun bakal tertembak musuh." Namun Andy tidak menghiraukan perintah tersebut dan tetap kembali mencari John.
Selang setengah jam kemudian Andy kembali dengan berlumuran darah sendirian. Sang kapten-pun marah besar, "Apa kubilang, John tidak kembali, dan kaupun tertembak. Sungguh sia-sia," kata sang kapten. "Tidak sia-sia, karena aku mendengar kata-kata terakhirnya sebelum dia pergi," kata Andy. "Omong kosong," kata sang kapten sambil berlalu. Namun karena rasa ingin tahu sang kapten, maka dia kembali ke tempat Andy dan bertanya, "Memangnya apa yang dia katakan, sampai kau rela mempertaruhkan nyawamu?". "Saya tahu kau pasti akan kembali mencariku," itulah kata-kata terakhirnya, dan dia mengatakannya sambil tersenyum puas."
**********************************************************************************
Mencari sahabat sejati memang tidak mudah, karena kita tidak akan pernah bisa menebak isi hati dan pikiran orang lain. Bahkan, seorang ibu pun tidak bisa mengetahui apa yang ada dalam pikiran anaknya walaupun beliau yang melahirkan tubuh anaknya.
Teman, begitu mudah untuk dicari, namun hal itu tidaklah kekal. Mereka akan bersama kita saat ada kepentingan dan disaat sedang ada kegembiraan. Namun disaat duka menaungi, mereka satu per satu akan pergi. Disinilah kita bisa mengetahui siapa sahabat sejati yang sebenarnya.
Namun sahabat janganlah diuji, karena dia telah memberi tempat khusus di hatinya untuk kita. Karena saat diuji, kemungkinan kita akan kehilangan tempat tersebut. Biarlah seleksi alam yang menentukan siapa sahabat sejati untuk kita. Saat kita sedang jatuh, dia akan tetap bersama kita, saat dia sedang kesulitan, kita akan menolongnya tanpa pamrih. Bila kita telah menemukannya, kita harus menjaga berlian tersebut baik-baik, karena mungkin tidak akan ada berlian lainnya.
From Ueki's note.
Dikutip dengan perubahan oleh Noviana Hanny R.
0 komentar:
Posting Komentar
thankyou for leave your comments after reading..
it's really meaningful for my blog.. ^^