Selasa, 10 Agustus 2010
cinta=makanan, menikah=minuman (???)
Sebenarnya aku bingung, beberapa hari ini ditanya sama sahabat blogger, kok jarang update postingan? Hehehehe, ada banyak alasan, terutama, saat ini aku lagi dikejar deadline skripsi, dan alasan yang paling benar adalah, nggak ada ide mau nulis apa...
Tapi, setelah kemarin ikutan arisan budhe (baca: hanya ikut di belakang panggung alias bantu-bantu), aku jadi teringat sama tante plus keponakanku, and the story goes...
Oke, dimulai dari tanteku dulu. Ini tante adalah istri dari omku yang sebelumnya pernah aku ceritakan di sini. Taukah kamu (halah), tanteku ini adalah tante termuda yang pernah aku miliki (lebay). Bayangkan, waktu dia menikah dengan omku, umurnya masih 19 tahun. Yang ada dipikiranku, “so sweet”. Umur masih 3 tahun di bawahku, tapi sudah siap berumah tangga, sudah siap berkeluarga, sudah siap mengarungi puncak kehidupan. Lhah aku? Haduh, definisi cinta aja kadang berkata dalam hati, “makanan apa tuh?” Weeiittzzz, tapi ini dalam kontens cinta kepada seseorang yang bukan muhrim lho...
Secondly, keponakanku. Ini tulisan sebenarnya terinspirasi dari dia. Kemarin, waktu arisan, dia gendong anak perempuan umur 8 bulan, ya 4w1, cantik~, mikir dalam hati, “ini anak siapa ya?” Setelah konsentrasi meningkat, gya~, ini kan anaknya? Krik krik krik... Tersadar, dia menikah waktu umurnya sekitar 18 tahun ya? Sekarang juga masih mau menginjak 20 tahun, tapi sudah punya anak umur 8 bulan, “takjub”... Gawatnya di aku, kalo ntar si mungil ini sudah besar dan bisa bicara, dia akan memanggilku “ninik” (nenek dalam bahasa banjarmasin), gya~, hanya bisa berdoa semoga gigiku nggak lekas tinggal dua...
=.=”
Dan, kesimpulannya adalah, tram tam tam~~, aku begitu “kagum” dengan orang-orang yang masih muda, tapi memiliki cara berfikir dewasa, yaitu mereka yang telah siap berumah tangga meski usia masih belia. Haduh, terbesit dipikiranku barang sekejap aja belum pernah untuk “menikah”, sekali lagi, “minuman apa tuh?” Wkwkwkwk...
“Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.”
[An Nuur: 32]
Tapi, setelah kemarin ikutan arisan budhe (baca: hanya ikut di belakang panggung alias bantu-bantu), aku jadi teringat sama tante plus keponakanku, and the story goes...
Oke, dimulai dari tanteku dulu. Ini tante adalah istri dari omku yang sebelumnya pernah aku ceritakan di sini. Taukah kamu (halah), tanteku ini adalah tante termuda yang pernah aku miliki (lebay). Bayangkan, waktu dia menikah dengan omku, umurnya masih 19 tahun. Yang ada dipikiranku, “so sweet”. Umur masih 3 tahun di bawahku, tapi sudah siap berumah tangga, sudah siap berkeluarga, sudah siap mengarungi puncak kehidupan. Lhah aku? Haduh, definisi cinta aja kadang berkata dalam hati, “makanan apa tuh?” Weeiittzzz, tapi ini dalam kontens cinta kepada seseorang yang bukan muhrim lho...
Secondly, keponakanku. Ini tulisan sebenarnya terinspirasi dari dia. Kemarin, waktu arisan, dia gendong anak perempuan umur 8 bulan, ya 4w1, cantik~, mikir dalam hati, “ini anak siapa ya?” Setelah konsentrasi meningkat, gya~, ini kan anaknya? Krik krik krik... Tersadar, dia menikah waktu umurnya sekitar 18 tahun ya? Sekarang juga masih mau menginjak 20 tahun, tapi sudah punya anak umur 8 bulan, “takjub”... Gawatnya di aku, kalo ntar si mungil ini sudah besar dan bisa bicara, dia akan memanggilku “ninik” (nenek dalam bahasa banjarmasin), gya~, hanya bisa berdoa semoga gigiku nggak lekas tinggal dua...
=.=”
Dan, kesimpulannya adalah, tram tam tam~~, aku begitu “kagum” dengan orang-orang yang masih muda, tapi memiliki cara berfikir dewasa, yaitu mereka yang telah siap berumah tangga meski usia masih belia. Haduh, terbesit dipikiranku barang sekejap aja belum pernah untuk “menikah”, sekali lagi, “minuman apa tuh?” Wkwkwkwk...
“Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.”
[An Nuur: 32]
26 komentar:
heeee..mbak..
itu tandanya sekarang udah saatnya anda memikirkan masalah 'menikah'...wakakakakak..
@anin
weiikkksszz,,
hm hm hm..
minuman apa itu nin??
wkwkwkwkwk...
terLepas dari rahasia Allah. masing-masing memiLiki persepsi tersendiri untuk menentukan waktu menikah, yang terpenting adaLah mampu untuk mengarunginya dan meLaksanakan kewajiban dari masing-masing individunya. sehingga terciptaLah sebuah keLuarga yang amanah.
Kalo begichu......perlu perhatian lebih.
Smoga sukses.
@om rame
om rame mmg selalu memiliki kata2 yg sip markusip, gud marsogud, dan mantap suratap,,
ckckck..
thx om commentny,, ^^
@Anila
sukses jg buat anila..
keep on blogging y.. =D
masih daLam terLepas dari rahasia Allah.
bagi saya (waLaupun beLum menikah), usia tidak menjamin seseorang mampu mengarungi Lautan samudera rumah tangga secara ideaL. tetapi niat dan usahanyaLah yang menentukan daLam penciptaan sebuah keharmonisan rumah tangga, sehingga daLam menentukan piLihan dan waktu perLu perencanaan yang matang samapi pada mereaLisasikannya dan kembaLi Lagi kepada kehendak-NYA. sehingga apapun hasiLnya dapat diterima dengan Lapang dada, dan harmonisasinya dapat disyukuri bersama-sama. semoga.
@om rame
mantab jaya om,,
sutuju bgt,,
mmg umur bukan suatu parameter,,
ckckck..
*standing ovation*
saya komentari mengenai ayat di atas, sedikit mengambiL intisari daLam kapasitas iLmu agama yang masih jongkok, mohon dikoreksi.
hendaknya biLa sudah masuk daLam kategori wajib untuk menikah, maka jangan terkungkung oLeh kemiskinan dunia (materi) atau materi menjadi penghambat daLam meLaksanakan proses tersebut. karena Allah akan mengkayakan hamba-hambanya yang miskin, Allah tidak memberi apa yang kita minta tetap Allah memberi apa yang kita butuhkan.
saya soroti mengenai kebingunan daLam menerapkan tema skripsi. berdasarkan sekeLumit pengaLaman di dunia pendidikan yang pernah saya geLuti, memang daLam mempersiapkan atau merencanakan pembahasan yang akan diangkat untuk skripsi agak membingungkan dan haL tersebut reaListis (mungkin) setiap mahasiswa/i pernah mengaLami.
duLu saat saya sedang daLam kebingungan tersebut, maka saya konsentrasikan dan memfokuskan pemikiran kepada apa yang paLing saya daLami dan saya pahami, nah ituLah bahasan yang saya angkat kepermukaan. sehingga hasiLnya tidak mengada-ada atau hanya berdasarkan mengandaLkan referensi, tetapi sebagian besar keLuar dari apa yang pernah kita aLami dan kita pahami pengapLikasian yang sebenarnya.
waaah...berat ne kyknya....!!!
Selalu pilih jalan yang tampak paling baik sesulit dan sekeras apapun jalan itu. Kebiasaan akan membuat semuanya jadi mudah dan ramah.,..
gk nyambung ya??hehehehe...
SALAM BERKAWAND
@om rame
walau keadaan ilmu agama saya masih tepar (rata dg tanah,pen),he3,tp saya setuju sangat sm kesimpulan om,like this.. ^^
ttg skripsi...
ENTAHLAH om,, ='(
@anggar berkawand
apany gan yg g nyambung??
nyambung kok,malah aku ngrasa itu adlh sbuah semangat bt ku,he3,,
thx agan~ ^^
waktu adalah segalanya.. dan segala sesuatu terjadi sesuai waktu-nya.. inilah waktu anda sekarang dan gunakan sebaik-baiknya
makanan apa tuh? weitzz .. sy suka text ini .. kynya emang Anda sdh pantas mempertimbangkannya .. he..he.. artikel sharing positip kawan. salam
@Karlz
nasehat agan mangstab oey,thx gan,,
"time is money"
OK.. :D
@indonesian news
wah,iyakah??makasih gan.. ^^
sudah pantas mempertimbangkan??
gya~
belum belum belum.. XD~
kunjungan siang teman
maha benar Allah dengan segala firman-Nya
@konsultan warnet
amin~ ^^
Makanan apa yang paling enak didunia?
saking enaknya tidak sedikit diantara mereka yang mabuk kepayang dibuatnya... dan
Minuman apa yang paling enak didunia?
Dengan sekali minum saja sebagian besar umat sudah tidak lagi merasa haus sampai akhir hayat... meskipun ada juga sebagian dari mereka yang sampai beberapa kali minum...
makan dulu, baru minum = boleh
minum dulu, baru makan = boleh
makan sambil minum = lebih baik
makan, minum, makan terus = paling baik
minum, makan, minum terus = wow jangan lah yaw..
Yoooii...
jawabannya ya ada diartikel ini...
dan pertanyaan terakhir...
Kapan sobat mo makan + minum ?
Sampai kapan mo puasa terus ?
Segerakan berbuka, tapi jangan salah makan n juga salah minum... nanti bisa keracunan.. he..he..he..
@Budi Rahardjo
weitzzz,muantab kesimpulannya gan~
haikszz..
*sendawa...*
kenyang..
hehehehe..
kapan y gan mau mokelnya??masih lama rencananya.ho3.insy4w1.. ^^
kalo ak sih siap2 aj nikah muda kek heheh emg jodohny aj blom ad heheh
bajuqueen.com
@Raini Munti
semangat teteh!!!
aku doakan dari sini,smg cepet ketemu ma jodohnya,yg terbaek bt teteh,amin~
=D
klo si kecil adlh anak dari tante brarti km dan si kecil adlh sepupu (si kecil manggil km mbak) jd jgn kwtr gigimu cpt tinggal dua hehe...
@Anonim
salah salah salah,,
hehehe..
mamanya si kecil itu cucunya budhe..
ak sebaya'an sama kakeknya se kecil,nah lho... ^^??
Posting Komentar
thankyou for leave your comments after reading..
it's really meaningful for my blog.. ^^